Sabtu, November 16, 2013

Seberapa Hebat Skutik Murah Milik TVS?

TVS merilis skutik Dazz yang dibanderol dengan harga yang cukup murah diantara skutik dari pabrikan Jepang. Dazz dijual Rp 9,99 juta on the road Jakarta dan sekitarnya.

Nah, bertepatan dengan sesi peluncuran, TVS Motor Company Indonesia juga mengajak sejumlah awak otomotif nasional untuk menguji ketangguhan skutik terbarunya ini di markas besarnya yang berada di Kawasan Industri Suryacipta City, Cikampek, Karawang Timur, Jawa Barat.

Penasaran bagaimana rasanya skutik dari pabrikan motor asal India ini? Daripada penasaran, yuk kita simak seberapa menarik dan tangguhkah TVS Dazz ini?



Desain
Sebelum menguji ketangguhannya, mari kita simak dari segi desainnya. Sekilas skutik TVS Dazz ini memiliki tampilan yang cukup menarik. Bodinya ramping begitu juga desain dari tampak depannya yang cukup modern.

Striping dan pilihan warnanya juga cukup menarik, apalagi jika dilihat dari samping, Dazz ini terlihat begitu ramping tapi ketika kita duduk di joknya tetap terasa lebar atau tetap nyaman untuk diduduki.

Begitu juga dengan tampilan belakangnnya yang tak kalah menariknya. Desain lampu belakang begitu disesuaikan dengan kemauan karakter orang Indonesia yang cenderung menginginkan desain yang stylish.

Ada lagi yang paling menarik dari tampilannya, pas detikOto melongok ke engkol ternyata desainnya berbeda dari kebanyakan skutik lainnya.
Penempatannya memang masih di sebelah kiri, tapi di desain sedikit lebih rendah. Itu dimaksudkan agar saat menghidupkan dengan engkol tak perlu di standar 2.

Secara keseluruhan tampilan luarnya cukup oke dan bisa bersaing dengan skutik-skutik dari pabrikan Jepang yang sudah melanglang-buana di industri sepeda motor nasional.

Meski harganya tergolong murah, tapi Dazz ini memiliki tampang yang tetap sporti, stylish serta masih oke untuk diajak kongkow-kongkow.


Performa mesin 110 cc 
 
Tiba saatnya menguji bagaimana performa dari skutik murah milik TVS ini. Memang tempat pengujian yang disiapkan oleh TVS tak begitu optimal. Pengujian hanya dilakukan di sekitaran pabrik.

Tapi di situ ada trek lurus sejauh kurang lebih 100 meter dan tikungan serta trek zig-zag lewat kun kerucut.

Perlengkapan berkendara sudah digunakan, memang tak begitu komplit, TVS hanya menyediakan helm saja, jaket dan perlengkapan safety gear lainnya tidak disediakan.
Tapi itu tak menyurutkan detikOto untuk menguji seberapa hebat skutik murah TVS ini.

Saat detikOto duduk memang terasa cukup nyaman, tapi jarak kedua kaki atau lutut detikOto dengan bodi dibagian setang depan begitu dekat.
Tinggi pengendara detikOto kurang lebih 176 cm, memang tidak begitu nempel, tapi jika berkendara jarak jauh akan terasa pegal.

Elektrik starter pun mulai ditekan, sama seperti skutik lainnya, untuk menyalakan mesin hanya tinggal menekan tuas rem dan menekan tombol starter.

Brumm, mesin berkapasitas 109,65 cc, 4 langkah, SOHC, pendingin udara pun menyala dengan halus.
Getaran mesin juga tidak cukup terasa. Langsung saja detikOto memutar pedal gas secara perlahan, kesan pertama untuk kecepatan yang cukup rendah, tarikannya masih terasa berat.

Begitu juga ketika detikOto mencoba untuk mencoba di trek lurus sejauh kurang lebih 100 meter, tuas gas terus diputar namun tetap saja untuk di putaran bawahnya, skutik TVS ini masih terasa kurang agresif dan berat.

Tapi setelah melesat dikecepatan 60 km/jam tarikannya menjadi lebih enteng. Putaran atasnya lumayan baik ketimbang putaran bawahnya. Tapi untuk sekelas skutik 110 cc, putaran bawahnya masih dirasa kurang agresif.

Begitu juga saat detikOto berboncengan dengan salah seorang awak media. Duduk berdua memang tidak begitu sempit, tapi ya mungkin untuk jarak jauh akan terasa cepat pegal dan juga tarikannya jika membawa boncengan tenaganya masih terasa boyo.

Tak hanya itu, sistem pengeremannya juga dirasa kurang begitu optimal. Saat detikOto melakukan pengereman mendadak dengan hanya mengandalkan rem belakang saja, hasilnya kurang baik. Tapi kalau dikombinasikan dengan rem depan cukup baik.

Handling dan suspensi
Puas mencoba performannya yang masih dirasa kurang, detikOto mencobanya di trek zig-zag yang dibuat khusus menggunakan kun kerucut.
Dengan dimensi panjang 1.875 mm, lebar 675 mm dan tinggi 1.050 mm dengan jarak as roda 1.240 mm begitu mudah untuk diajak berkelok-kelok.

Begitu juga saat detikOto berboncengan dengan awak media, TVS Dazz tetap nyaman untuk diajak meliuk-liuk.

Begitu juga dengan suspensinya yang dirasakan cukup baik. TVS Dazz ini menggunakan tipe suspensi depan telescopic shockabsorber dan tipe suspensi belakang Single shock absorber.

"Suspensi dan handling cukup oke, tapi yang kurang ya itu, performanya kurang untuk sekelas skutik 110 cc," kata salah seorang awak media kepada detikOto.
 
Kesimpulan
Poin plus

- Desainnya yang stylish, modern dan juga ramping.
- Ada tempat charger hp
- Ban depan dan belakang sudah tubeless
- Kapasitas tangki bahan bakar yang cukup besar

Poin minus

- Performanya masih kurang, masih dirasa berat, apalagi jika berboncengan.

- Pengereman ban belakangnya kurang mengigigit. Harus dikombinasikan dengan rem depan, apalagi jika melakukan pengereman mendadak.

- Untuk pengendara yang memiliki tinggi kurang lebih 176 cm, masih terasa kesempitan antara jarak kaki/lutut dengan bagian setang depan.
 
 
 
Sumber : detikoto.com
 


Tidak ada komentar: